Tanpa Jejak Waktu

 Pernah ada langkah kecil,

dimulai dari tanya yang sederhana,
lalu berubah jadi semesta
yang tak pernah sempat kita namai.

Ada malam-malam
yang kulalui dengan suara tawamu
masih menggema di telinga,
padahal jarak kita
sudah tak bisa diukur oleh jam.

Kita tak pernah benar-benar selesai,
hanya perlahan menjadi sunyi
yang saling melupakan
dengan pura-pura kuat.

Aku tak tahu apa kabarmu,
dan tak lagi punya alasan untuk tahu.
Tapi anehnya,
satu titik di hatiku
masih menoleh
setiap kali ada kenangan yang lewat diam-diam.

Mungkin aku rindu,
atau hanya rindu versi diriku
saat aku masih bisa percaya
bahwa kamu tak akan pergi.

Kini aku menulis ini,
bukan untuk dibaca,
bukan untuk dikenang,
tapi untuk mengikhlaskan
tanpa harus menyebut namamu
atau tanggal kita pernah ada.