Mereka berkata, "Taruhlah impianmu setinggi langit."
Sudah kulakukan itu.
Mereka berkata, "Bekerjalah lebih keras."
Sudah kulakukan itu.
Mereka berkata, "Berdoalah, jangan pernah menyerah."
Aku sudah melakukannya—berulang kali.
Jatuh bangun aku mencoba,
menghitung luka dari langkah yang terjal.
Setiap malam, air mata menjadi saksi,
namun mimpi tetap terasa jauh, tak tergenggam.
Apakah langit memang terlalu tinggi?
Mungkin, ia hanya untuk dipandang, bukan untuk diraih.
Bodohnya aku, ingin memeluk sesuatu yang tak pernah mendekat.
Siapa aku?
Apa dayaku?
Mungkin ini di luar kemampuanku.
Sadarlah, wahai diriku—
tidak semua yang terbang tinggi bisa dimiliki.
Tuhan, apakah impian itu memang milikku?
Ataukah Kau akan membawaku ke arah lain,
tempat di mana takdirku sebenarnya menanti?